JAKARTA - Info-Nusantara.com Suasana Jumat siang itu begitu akrab dan penuh tawa ketika keluarga besar Direktorat QAGC JNE Jakarta memanfaatkan waktu istirahat untuk berkumpul dan makan bersama. Bertempat di salah satu rumah makan legendaris di kawasan Jalan Biak, Roxy, yakni Soto Madura H. Ngatidjo, kebersamaan yang hangat tercipta melalui semangkuk soto khas yang menggoda selera.
Dipimpin langsung oleh Bunda Irene, Sekretaris Direktorat QAGC sekaligus sosok yang dikenal ramah dan aktif menjalin kebersamaan, kegiatan ini menjadi momen spesial di tengah kesibukan kerja. Dengan penuh antusias, para staf menikmati sajian yang telah melegenda di kalangan penikmat kuliner khas Nusantara.
“Kegiatan seperti ini bukan hanya soal makan siang bareng. Ini tentang membangun ikatan batin, silaturahmi, dan menghargai waktu bersama di sela rutinitas. Saya percaya, kerja tim yang solid lahir dari relasi yang hangat dan kebersamaan seperti ini,” ungkap Bunda Irene saat ditemui usai makan siang.
Soto Madura H. Ngatidjo: Rasa yang Tak Pernah Bohong
Soto Madura buatan H. Ngatidjo bukan sekadar kuliner biasa. Kuah kuningnya yang kaya rempah, potongan daging yang empuk, serta aroma sedap yang menggugah selera menjadikannya destinasi wajib para pecinta soto di Jakarta.
“Saya pribadi udah langganan di sini. Rasanya konsisten dari dulu sampai sekarang. Soto H. Ngatidjo ini menurut saya, pantas jadi ikon kuliner Madura di Jakarta. Buat yang belum pernah coba, wajib datang deh!” tambah Bunda Irene dengan semangat.
Tak heran jika warung makan ini kerap ramai dikunjungi, dari pekerja kantoran hingga wisatawan lokal yang penasaran akan cita rasa soto otentik. Bukan hanya rasanya yang juara, pelayanan yang ramah dan suasana yang bersih turut menambah nilai plus rumah makan ini.
Kebersamaan yang Menguatkan
Momen santap siang ini juga menjadi ajang melepas penat bagi tim Direktorat QAGC. Beberapa pegawai tampak tertawa lepas, membagikan cerita ringan sembari menyeruput kuah soto hangat yang memanjakan lidah.
“Hari Jumat itu hari yang penuh keberkahan. Menjaga hubungan baik dengan sesama rekan kerja juga bagian dari ibadah. Saya bersyukur punya tim yang solid dan selalu kompak seperti ini,” kata salah satu staf yang turut hadir dalam kegiatan tersebut.
Cita Rasa Lokal, Cerminan Identitas Bangsa
Bunda Irene juga menekankan pentingnya mencintai kuliner lokal sebagai bentuk cinta pada Indonesia. Ia berharap kegiatan seperti ini dapat menjadi rutinitas yang positif dan memberi semangat baru di setiap pekan.
> “Kalau kita bisa bangga dan mempromosikan makanan khas daerah sendiri, itu artinya kita sedang memperkuat identitas bangsa. Makanan itu punya kekuatan budaya yang luar biasa. Soto Madura salah satunya,” ujarnya menutup wawancara.
Editor: zakaria (Bang zeck)