Ticker

6/recent/ticker-posts

Ronny Masuk Golkar, Politik Pacitan Memanas!

Ronny Masuk Golkar, Politik Pacitan Memanas!

Pacitan, info-nusantara.com
Peluang Ronny Wahyono, S.I.P. di Musda Pacitan semakin ramai diperbincangkan setelah dukungan massa yang kuat di berbagai kecamatan, termasuk kemenangannya di Kecamatan Kota Pacitan, membuat posisinya semakin strategis. Basis sosial yang luas ini diyakini dapat menjadi modal penting jika berhasil dibawa secara solid ke arena Musda. Figur Ronny dinilai memiliki rekam jejak yang jelas, dengan pengalaman di legislatif dan kedekatannya dengan masyarakat Pacitan.

Namun, di balik peluang besar itu, tantangan tetap ada. Resistensi dari sebagian kader lama Golkar yang memandang Ronny sebagai “pendatang” masih menjadi ganjalan. Selain itu, peta koalisi internal partai juga tidak bisa disepelekan, mengingat adanya tokoh senior yang lebih dulu dipersiapkan untuk tampil dalam kontestasi Musda. Dinamika ini membuat persaingan menjadi semakin ketat.

Koordinator RW Center, Nurichwan, menegaskan bahwa dukungan untuk Ronny Wahyono bukan sekadar soal personalitas, tetapi juga representasi dari harapan baru masyarakat Pacitan. Ronny bukan hanya punya basis, tetapi juga punya rekam jejak yang membumi. "Dukungan ini datang karena masyarakat ingin ada regenerasi dan arah baru saluran aspirasi rakyat di Pacitan, bisa jadi melalui Partai Golkar adalah saluran yang tepat, tetapi partai kader tentu ada mekanisme harus dilalui to?" ujarnya.

Menyoal mekanisme, hal itu senada dengan pernyataan Hadi Suwarno wakil ketua DPD Golkar Kabupaten Pacitan atau yang akrab disapa Nano, isu masuknya Ronny ke bursa Musda Golkar jangan terburu-buru ditelan bulat-bulat. “Ini hanya wacana saja, atau memang benar serius? Ya, memang bisa jadi serius. Tapi kalau merujuk AD/ART, seseorang harus sudah menjadi anggota atau pengurus sebelumnya. Itu yang bisa jadi kendala. Beliau bisa mendaftar, tapi secara administratif nanti bisa gugur dalam bursa pemilihan ketua dengan sendirinya. Karena aturan internal partai jelas, tanpa memenuhi AD/ART, belum bisa masuk bursa ketua,” tegas Nano.

Isu lain yang membuat situasi politik di Pacitan semakin meledak adalah kabar yang ramai diperbincangkan soal Gagarin yang dikaitkan akan hijrah ke Partai Demokrat untuk maju sebagai bupati dengan restu langsung dari Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Sementara itu, Ronny Wahyono justru disebut hijrah ke Golkar untuk membesarkan partai berlambang pohon beringin. Pergeseran ini diibaratkan sebagai semacam “tukar guling” politik yang membuat masyarakat semakin ramai berspekulasi. Isu ini berkembang luas di kalangan masyarakat Pacitan, meski belum ada jaminan kepastian. Bagaimana para petinggi Golkar menanggapi hal ini tentu akan sangat menentukan, karena ini bukan perkara remeh. Justru karena maraknya isu tersebut, kontestasi politik di Pacitan semakin panas, dinamis, dan penuh kejutan menjelang Musda akhir Agustus 2025.(*)