Ticker

6/recent/ticker-posts

Perkuat hubungan Dengan wartawan. Wali kota Tangerang & Ketua DPRD Kota Tangerang Adakan Giat Media Gethering DPRD


PANGALENGAN
, Info-Nusantara.com Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tangerang menggelar Media Gathering 2025 sebagai bentuk nyata penguatan sinergi antara lembaga legislatif dan insan pers. Kegiatan perdana ini berlangsung selama tiga hari dua malam di kawasan wisata Ganesha Village Lake View, Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, dan menjadi tonggak baru dalam hubungan kelembagaan antara DPRD dan media massa sebagai pilar utama demokrasi. Rabu 5/11/2025.

Selain menjadi wahana silaturahmi dan refleksi, kegiatan ini juga merupakan bentuk apresiasi DPRD Kota Tangerang terhadap kontribusi media dalam membangun opini publik yang cerdas, berimbang, dan konstruktif. Kehadiran para jurnalis, baik dari media cetak, daring, maupun elektronik, mencerminkan kuatnya semangat kolaborasi antara lembaga publik dan pilar keempat demokrasi. 

Suasana kegiatan yang dimulai pada Senin (3/11/2025) malam itu berlangsung penuh keakraban dan semangat kebersamaan. Momen kebahagiaan peserta kian terasa dengan pembagian door prize spektakuler, antara lain tiga paket umrah, empat unit sepeda listrik, serta puluhan hadiah menarik lainnya yang menjadi simbol penghargaan DPRD atas kiprah media dalam mengawal pembangunan daerah. 


Acara pembukaan dihadiri oleh Wali Kota Tangerang Drs. H. Sachrudin, yang datang didampingi bersama sejumlah tokoh penting, seperti, Ketua DPRD Kota Tangerang Rusdi Alam, M.S.M**, Wakil Ketua DPRD Ir. H. Turidi Susanto, S.T., M.Tr.IP**, Wakil Ketua DPRD Andri S. Permana dari Fraksi PDI Perjuangan, Ketua MUI Kota Tangerang KH. Baijuri Khotib, serta tokoh masyarakat seperti Gus Hasanuddin BJ dan Ketua RW Daniel beserta jajarannya. Kehadiran berbagai unsur tersebut menunjukkan sinergi antara pemerintahan, legislatif, dan masyarakat sipil dalam memperkuat ekosistem komunikasi publik yang terbuka dan partisipatif. 

Dalam sambutannya, Wali Kota Tangerang Drs. H. Sachrudin menegaskan bahwa keberhasilan pembangunan daerah tidak dapat dipisahkan dari peran aktif media massa. Menurutnya, media memiliki posisi strategis sebagai communication bridge antara pemerintah dan masyarakat, sekaligus menjadi katalisator partisipasi publik dalam proses pembangunan. 

“Tanpa adanya peran serta investor dan dukungan media yang edukatif, Kota Tangerang tidak akan mampu tumbuh menjadi kota yang maju dan berdaya saing. Media memiliki fungsi strategis dalam menyampaikan informasi, mengedukasi masyarakat, serta menjadi jembatan komunikasi antara pemerintah dan rakyat,” tutur Sachrudin di hadapan para komunitas awak media. 


Ia menilai bahwa media merupakan mitra kritis pemerintah, bukan semata-mata penyampai informasi. Dalam konteks demokrasi modern, media berperan menjaga keseimbangan antara kebijakan publik dan aspirasi masyarakat. 

“Fungsi media bukan sekadar menyebarkan berita, tetapi juga menghadirkan kebahagiaan melalui pemberitaan yang mencerahkan. Pemerintah dan media memiliki tanggung jawab moral yang sama, hanya kapasitasnya yang berbeda,” ujarnya dengan gaya diplomatis. 

Sachrudin juga mengapresiasi seluruh panitia dan insan pers yang telah menjaga hubungan harmonis antara pemerintah daerah dan masyarakat melalui pemberitaan yang objektif dan solutif. Ia berharap media dapat terus menjadi ruang refleksi sosial yang konstruktif dalam memperkuat kesadaran publik terhadap nilai-nilai kebangsaan dan pembangunan berkelanjutan. 

Dalam kesempatan yang sama, Ketua DPRD Kota Tangerang Rusdi Alam, M.S.M., menegaskan bahwa kegiatan ini bukan sekadar seremoni tahunan, melainkan forum strategis dan reflektif untuk mempererat kolaborasi antara lembaga legislatif dan media. Menurutnya, hubungan antara DPRD dan media harus berlandaskan pada saling percaya, transparansi, dan profesionalisme. 

“Kegiatan ini menjadi momentum bagi kita untuk mempererat tali silaturahmi, membangun keakraban, serta saling memahami peran dan tanggung jawab masing-masing dalam menciptakan tata kelola pemerintahan yang terbuka dan berintegritas,” jelas Rusdi. 

Ia menambahkan, media yang independen, profesional, dan beretika adalah cerminan kualitas demokrasi lokal yang matang. Melalui dialog yang konstruktif, lanjut Rusdi, kebijakan publik dapat dikawal secara efektif agar lebih tepat sasaran dan berorientasi pada kepentingan masyarakat.  

“Kami di DPRD Kota Tangerang memandang media bukan hanya sebagai mitra pemberitaan, tetapi juga sebagai mitra intelektual dalam membangun tata Kalola pemerintahan yang transparan, akuntabel, dan partisipatif,” tegasnya. 

Dalam perspektif pembangunan berkelanjutan, Wali Kota Sachrudin menyoroti peran media sebagai agen perubahan sosial dan pendorong literasi masyarakat. Ia menegaskan bahwa pendidikan, moralitas, dan pembangunan karakter publik tidak dapat dipisahkan dari kekuatan informasi yang sehat. 

“Media memiliki fungsi edukatif yang luar biasa dalam mendukung regenerasi bangsa. Melalui pemberitaan yang inspiratif dan berimbang, kita dapat menanamkan nilai-nilai positif, memperkuat karakter masyarakat, serta menumbuhkan rasa optimisme terhadap masa depan kota,” ungkapnya. 

Sachrudin juga mengajak insan pers untuk terus memperkuat tiga prinsip utama: komunikasi, koordinasi, dan kolaborasi, sebagai langkah strategis dalam mengawal visi Kota Tangerang layak huni, cerdas, dan berdaya saing global.

Kegiatan ditutup dengan doa bersama dipimpin oleh Ketua MUI Kota Tangerang KH. Baijuri Khotib, serta penyerahan simbolis door prize utama kepada peserta. Nuansa hangat dan penuh kebersamaan tercipta sepanjang acara menggambarkan hubungan yang harmonis antara pemerintah, legislatif, dan media sebuah simbol sinergi sosial dan kultural yang berakar pada nilai-nilai demokrasi lokal. 

DPRD Kota Tangerang menegaskan komitmennya untuk terus membuka ruang dialog dengan media sebagai mitra strategis pembangunan daerah. Kolaborasi ini diharapkan menjadi model kemitraan berorientasi nilai (value-based partnership) yang menempatkan komunikasi publik sebagai instrumen utama menuju pemerintahan yang transpar


an, responsif, dan inklusif. 

Secara konseptual, Media Gathering 2025 dapat dikategorikan sebagai praktik demokrasi deliberatif, di mana ruang publik digunakan untuk pertukaran gagasan, kritik, dan refleksi bersama antara pemerintah dan masyarakat melalui media. 

Kegiatan ini memperkuat bentuk komunikasi yang melibatkan semua elemen sosial dalam proses pengambilan keputusan dan pembangunan kebijakan. Dalam kerangka diplomasi publik daerah (subnational public diplomacy), merupakan ekspresi dari pendekatan soft governance, yaitu gaya kepemimpinan yang menempatkan dialog, transparansi, dan kepercayaan sosial sebagai modal utama dalam pembangunan daerah. 

Melalui interaksi yang humanis dan berbasis nilai, Media Gathering berfungsi bukan sekadar sebagai kegiatan seremonial, melainkan sebagai forum intelektual yang memperkuat ekosistem literasi kebijakan publik di Kota Tangerang. 

Dengan demikian, kegiatan perdana Media Gathering DPRD Kota Tangerang 2025 ini menandai lahirnya budaya baru dalam hubungan antara kekuasaan dan informasi sebuah bentuk simfoni demokrasi lokal yang menegaskan bahwa komunikasi yang beretika dan kolaboratif adalah pondasi dari tata kelola pemerintahan yang berkemajuan. 


(Aldino)