MATIM, INFO-NUSANTARA.COM
Bupati Agas Andreas dinilai tidak konsisten dalam pemberhentian tenaga harian lepas (THL).
Hal tersebut disampaikan oleh salah satu THL yang tidak mau disebutkan namanya kepada Info-nusantara.com media pada 20/1/2023 melalui pesan WhatsAppnya.
Menurutnya, Bupati tidak konsisten dengan pembicaraanya, tidak konsisten dengan janjinya.
Data awal jumlah THL yang diberhentikan ada 981 orang, tetapi yang disampaikan Kepala Dinas Perindagkop jumlah yang diberhentikan hanya 858 orang.
Katanya, kalau seperti ini tidak adil, pemerintah itu harus sadar, harus bertindak adil, kalau mau diberhentikan itu semua THL dan jangan ada yang masih melekat disetiap instansi-instansi pemerintah, pemerintah jangan pilih kasih, pemerintah jangan bertindak sesuka hati.
Lanjutnya, terus 123 orang itu kenapa tidak dikeluarkan, bukannya itu anggota THL. Pemda paham benar tidak himbauan dari pemerintah pusat.
Sesuai dengan instruksi tenaga harian lepas di hapuskan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 49 Tahun 2018 tentang Manajemen PPPK yang mewajibkan status kepegawaian di lingkungan Instansi Pemerintah terdiri dari 2 (dua) jenis kepegawaian yaitu PNS dan PPPK serta menindaklanjuti surat Menteri PANRB Nomor: B185M.SM.02.032022 tanggal 31 Mei 2022, hal status kepegawaian di lingkungan Instansi Pemerintah Pusat dan Instansi Daerah maka dalam rangka penataan ASN sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan agar para Pejabat Pembina Kepegawaian menghapuskan jenis kepegawaian selain PNS dan PPPK di lingkungan Instansi masing-masing dan tidak melakukan perekrutan Pegawai non-ASN.
Kita mengetahui benar bahwa memang ini atas instruksi dari pusat.
Namun tidak tutup kemungkinan aturan ini tidak dapat dilampaukan.
Akan dapat dilampaukan kecuali kalau Pemerintah Daerah tidak krisis solusi. Pemerintah daerah yang benar-benar Ingat tentang nasib keadaan masyarakatnya.
Saya kesal dengan Pemda, apakah tidak ada solusi dibalik situasi ini.
Pemimpin itu seharusnya selalu siap, GAS ATAS GAS BAWA biar kelihatannya tidak ketiduran yang selalu merespon dengan situasi masyarakat.
Apakah solusinya hanya untuk 123 orang yang masih bertahan itu.,tutupnya.
Penulis: Alfaro Remba




























