JAKARTA Info-Nusantara.com Jum'at.18/12/2025 Pemerintah pusat menunjukkan langkah nyata dalam melindungi warga yang terdampak bencana alam. Melalui Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), respons cepat dan terintegrasi segera dilakukan untuk menangani banjir dan tanah longsor yang melanda wilayah Sumatera Barat, Sumatera Utara, serta Aceh.
Tak sampai 24 jam sejak kejadian, BNPB telah menerjunkan tim ke daerah terdampak dan membentuk Satuan Tugas (Satgas) penanganan bencana di masing-masing provinsi. Satgas tersebut dipimpin langsung oleh Kepala BNPB dan Sekretaris Utama BNPB dengan kekuatan lebih dari 300 personel sejak masa awal tanggap darurat.
Informasi tersebut disampaikan Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Dr. Abdul Muhari, S.Si., M.T., dalam keterangan resminya pada Kamis (18/12/25).
Ia menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat menjadi fokus utama BNPB sejak awal penanganan.
“BNPB memprioritaskan percepatan pemenuhan kebutuhan mendesak warga terdampak, terutama logistik dasar yang dikoordinasikan dalam klaster logistik BNPB,” ujar Abdul Muhari.
Dalam pelaksanaan tanggap darurat, BNPB memimpin upaya percepatan penanganan yang difokuskan pada lima sektor utama, yakni pencarian dan evakuasi korban, distribusi logistik dasar, pembukaan dan pemulihan akses transportasi, pemulihan jaringan komunikasi, serta pemenuhan kebutuhan energi masyarakat seperti listrik dan bahan bakar minyak.
Abdul Muhari menambahkan, seluruh unsur pemerintah pusat bersama kementerian dan lembaga terkait terus bekerja secara terpadu untuk menjalankan arahan Presiden Prabowo Subianto, yang menempatkan penanganan banjir dan longsor di tiga provinsi tersebut sebagai agenda prioritas Nasional.
Hingga memasuki pekan ketiga pascabencana, progres penanganan menunjukkan perkembangan positif. Di Sumatera Barat, proses pemulihan telah mencapai kisaran 70 hingga 80 persen. Sementara itu, Sumatera Utara mulai memasuki tahap pemulihan awal atau early recovery.
Adapun di Aceh, BNPB masih memusatkan perhatian pada fase tanggap darurat di sejumlah wilayah dengan dampak paling berat, di antaranya Kabupaten Aceh Utara, Aceh Tamiang, Aceh Timur, Aceh Tengah, Pidie, Bener Meriah, dan Gayo Lues. Fokus utama saat ini adalah membuka kembali akses jalan yang terputus akibat bencana.
“Meskipun terdapat beberapa ruas jalan dan jembatan yang belum dapat dilalui, distribusi bantuan logistik tetap berjalan melalui jalur udara. Kondisi tersebut tidak menghalangi pergerakan tim gabungan di lapangan untuk terus melayani masyarakat,” jelas Abdul Muhari.
Ia menegaskan, BNPB akan terus mengoptimalkan seluruh aspek penanganan agar kehidupan dan mata pencaharian warga terdampak dapat segera pulih dan kembali berjalan normal.
Penutup.
( Rls / Ida / Red )





























